OCBC NISP Raih Laba Bersih Rp1,17 Triliun pada Kuartal I 2024

borneopost
3 Mei 2024
Share
Foto: Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja. (istimewa)

Borneopost.co, Jakarta – PT Bank OCBC NISP Tbk berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 13 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp1,17 triliun pada kuartal I 2024, dibandingkan Rp1,03 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, mengungkapkan bahwa pencapaian ini didukung oleh strategi pertumbuhan berkelanjutan dan layanan yang komprehensif di seluruh segmen bisnis, dengan tetap memprioritaskan prinsip kehati-hatian. “Kami terus optimis untuk mendorong kinerja positif di setiap segmen usaha,” jelas Parwati dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Selain laba bersih, laba sebelum pajak OCBC juga mengalami kenaikan sebesar 13 persen YoY menjadi Rp1,48 triliun, dengan tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) meningkat menjadi 13 persen. Total aset bank ini tumbuh sebesar 5 persen YoY menjadi Rp252,4 triliun pada akhir Maret 2024, dengan rasio kecukupan likuiditas (liquidity coverage ratio/LCR) mencapai 228,3 persen, jauh di atas ketentuan minimum regulator.

Kinerja positif OCBC didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 6 persen YoY, serta penurunan signifikan beban cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) hingga 96 persen YoY, seiring dengan perbaikan kualitas aset akibat pemulihan aktivitas ekonomi.

Bank ini juga mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 11 persen YoY menjadi Rp152,6 triliun pada kuartal I 2024. Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh peningkatan kredit perbankan ritel sebesar 13 persen dan kredit perbankan bisnis sebesar 10 persen. Kredit kepemilikan rumah (KPR) tumbuh pesat, naik 16 persen YoY, berkat produk unggulan seperti KPR Easy Start dan KPR Kendali.

Dalam menyalurkan kredit, OCBC tetap menerapkan prinsip kehati-hatian, yang tercermin dari rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross sebesar 1,8 persen dan NPL net sebesar 0,6 persen, keduanya mengalami penurunan dibandingkan kuartal I 2023.

Dari sisi penghimpunan dana, dana pihak ketiga (DPK) OCBC tumbuh 7 persen YoY menjadi Rp179,9 triliun, dengan kontribusi dana murah (current account saving account/CASA) mencapai 56,6 persen dari total DPK.

Di bidang layanan digital, OCBC mencatat pertumbuhan jumlah transaksi melalui e-channel sebesar 58 persen YoY. Pengguna aktif individu internet banking dan OCBC Mobile juga naik 58 persen YoY. Sementara itu, untuk segmen korporasi, jumlah pengguna meningkat 22 persen YoY, dengan transaksi melalui OCBC Business tumbuh 32 persen YoY.

Pencapaian ini menegaskan komitmen OCBC NISP untuk terus berinovasi, memperkuat layanan digital, dan menjaga stabilitas keuangan demi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.