Borneopost.co, Balikpapan – Dalam beberapa hari terakhir, masyarakat Kota Balikpapan mengeluhkan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Situasi ini menuai sorotan tajam dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Balikpapan (UNIBA).
Presiden Mahasiswa BEM UNIBA, Hijir Ismail Azis, menilai kelangkaan Pertamax merupakan persoalan serius yang berdampak luas terhadap aktivitas masyarakat. Ia menyebut, kejadian ini bukan kali pertama terjadi di Balikpapan, yang notabene dikenal dengan julukan Kota Minyak.
“Sudah kesekian kalinya Pertamina mengecewakan warga Kota Balikpapan. Ini merupakan persoalan yang cukup serius karena memberikan efek domino yang besar terhadap aktivitas masyarakat,” tegas Hijir dalam pernyataannya, Senin (19/5/2025).
Hijir juga mempertanyakan apa yang menjadi penyebab utama kelangkaan BBM kembali terjadi, serta langkah-langkah apa saja yang telah dilakukan Pertamina untuk mengatasinya.
“Atas nama mahasiswa dan masyarakat, kami mendesak Pertamina untuk segera menuntaskan persoalan ini. Masyarakat butuh jawaban dan solusi kongkret, jangan sampai persoalan ini dibiarkan berlarut-larut,” ujarnya.
Lebih lanjut, BEM UNIBA menyampaikan tiga tuntutan kepada pihak Pertamina:
- Mendesak Pertamina segera menyediakan pasokan BBM yang memadai di Kota Balikpapan.
- Meminta transparansi terkait distribusi BBM jenis Pertamax, termasuk dugaan adanya campuran (oplosan).
- Menuntut komitmen serta solusi konkret dari Pertamina agar kelangkaan BBM di kota minyak ini tidak kembali terulang.
Sebagai bentuk kepedulian, BEM UNIBA juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawal isu kelangkaan BBM di Balikpapan.
“Kami tidak bisa diam melihat masyarakat terus menjadi korban. Ini saatnya semua pihak bersuara dan bertindak,” pungkasnya. (nob)