BAZNAS Perkuat Peran Masjid sebagai Pusat Kesejahteraan Melalui Program BMM

borneopost
27 Sep 2024
Share
Foto: Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS 2024. (istimewa)

Borneopost.co, Balikpapan – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menginisiasi program BAZNAS Microfinance Masjid (BMM) untuk menjadikan masjid sebagai pusat pengembangan kesejahteraan masyarakat. Program ini dirancang untuk memanfaatkan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dalam mendukung permodalan usaha mikro dan ultra mikro di sekitar masjid.

Dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS 2024 di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, menjelaskan bahwa BMM difokuskan pada pemberdayaan pengusaha-mustahik yang menjadi jamaah masjid. “Masjid menjadi mitra utama BAZNAS dalam pelaksanaan program ini untuk mendukung usaha mikro dan ultra mikro,” ujarnya.

Program BMM, menurut Saidah, beroperasi sebagai Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang dikelola oleh Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM). Tujuannya adalah memberdayakan jamaah masjid dengan usaha kecil agar lebih mandiri secara ekonomi. Selain itu, BMM menjadi salah satu program strategis nasional yang akan diimplementasikan secara luas pada 2025.

“Program ini adalah langkah nyata BAZNAS untuk menyelamatkan dan memberdayakan jamaah melalui kegiatan produktif berbasis masjid,” tambahnya. Arah pengembangan BMM ke depan adalah pembentukan koperasi syariah berbasis masjid yang dapat menjadi simpul penggerak sosial-ekonomi umat di seluruh Indonesia.

Saidah juga menekankan bahwa jaringan BAZNAS di seluruh provinsi, kabupaten, dan kota akan memainkan peran penting dalam mendukung implementasi BMM. “Kami berharap program ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi umat, khususnya UMKM di sekitar masjid,” imbuhnya. Selain itu, ia berharap program ini dapat membantu para mustahik meningkatkan pendapatan, bahkan menjadi muzakki di masa depan.


Rakornas BAZNAS 2024 diadakan selama tiga hari, dari 25 hingga 27 September 2024, di Balikpapan, Kalimantan Timur. Acara ini mengusung tema “Sinergi Pengelolaan Zakat Inklusif untuk Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan dalam rangka Sukses Astacita”. Sebanyak 1.200 peserta, termasuk pimpinan BAZNAS dari pusat, 38 provinsi, dan 514 kabupaten/kota, turut hadir.

Hadir dalam acara tersebut, Ketua BAZNAS RI Prof Noor Achmad, Wakil Ketua Mo Mahdum, serta jajaran pimpinan lainnya, termasuk perwakilan dari BAZNAS provinsi dan kabupaten/kota. Mereka berkomitmen memperkuat kolaborasi untuk pengelolaan zakat yang lebih inklusif, dengan BMM sebagai salah satu program unggulan.

Melalui Rakornas ini, BAZNAS berharap dapat terus meningkatkan sinergi dalam pengelolaan zakat guna memperkuat perekonomian umat dan menanggulangi kemiskinan secara efektif. Program BMM diharapkan menjadi salah satu inovasi yang memperluas manfaat zakat untuk kesejahteraan masyarakat.