Borneopost.co, Tanggerang – Kementerian Komunikasi Digital dan Informasi (Komdigi) mengambil langkah antisipatif untuk menjaga kelancaran komunikasi selama libur Natal dan Tahun Baru 2025. Sebanyak 10 unit mobil monitoring frekuensi dikerahkan ke sejumlah kota besar untuk memastikan penggunaan frekuensi komunikasi tetap stabil.
Menteri Komdigi, Meutya Hafid, menjelaskan bahwa mobil-mobil tersebut ditempatkan di kota-kota strategis seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, Medan, Manado, dan Denpasar.
“Saat ini, ada 10 mobil yang terus memantau frekuensi. Mobil ini kami tempatkan di kota-kota besar untuk memastikan stabilitas komunikasi,” ujar Meutya di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (24/12/2024).
Mobil monitoring tersebut bersifat fleksibel dan dapat dipindahkan sesuai kebutuhan, terutama di wilayah dengan aktivitas yang meningkat, seperti pelabuhan atau destinasi wisata.
“Karena sifatnya mobile, mobil ini dapat digeser ke lokasi yang membutuhkan pengawasan lebih intensif,” tambah Meutya.
Selain itu, operator seluler juga telah mengambil langkah untuk meningkatkan kapasitas jaringan hingga dua kali lipat dan menempatkan BTS mobile di lokasi strategis. Hal ini dilakukan untuk mendukung kelancaran komunikasi masyarakat selama liburan.
“Kami sudah memerintahkan para Dirjen untuk melakukan pengecekan langsung guna memastikan infrastruktur yang dijanjikan operator seluler benar-benar tersedia,” jelas Meutya.
Dengan berbagai langkah tersebut, Komdigi yakin tidak akan ada gangguan pada frekuensi komunikasi maupun layanan telekomunikasi selama libur panjang Natal dan Tahun Baru 2025. Langkah ini diharapkan mampu menjamin kelancaran aktivitas masyarakat selama periode liburan.